dua dalam satu

September 2012...

Satu dari dua puluh September yang tidak pernah kubayangkan. Pahit. Tidak manis. Sesak. Tidak Lapang.

Merelakan kebenaran mencabik-cabik kebahagiaan.

Dua puluhku berlalu begitu saja aku bahkan tak peduli.

Sekarang baru terasa, jujur itu memang pahit. Tapi setidaknya lebih baik tahu sekarang dari pada harus menunggu belasan tahun lagi.

Aku serahkan padamu, Raja.
Allah Maha Adil.



"yang melapangkan orang lain, dilapangkan pula ia. Yang menyenangkan orang lain, disenangkan pula ia. Yang mendustai orang lain, mungkin ia didustai juga. Yang menyakiti orang lain, mungkin disakiti juga."

"Apa yang kau tuai sesuai dengan yang kau tanam dan pelihara....."

ريابوروانتي جامعين

"Jika kesal, lepaskan saja ia dalam danau yang dalam di ujung blok sana. "
Beberapa kalimat yang sempat diucapkan Andrea sebelum pergi menghilang di balik kabut pagi.

"Aku rindu kau, Rea.."
Aku masih terbayang perpisahan kita 7 tahun silam. Rea yang selalu ada untuk aku berkeluh kesah, menanti semua ceritaku, menikmati masakan tak enakku, mendengar suara sumbangku, menunggui berjam-jam membaca buku. Rea yang begitu sederhana tapi kaya akan cinta.

Rea..kau di mana sekarang.