September 2012...
Satu dari dua puluh September yang tidak pernah kubayangkan. Pahit. Tidak manis. Sesak. Tidak Lapang.
Merelakan kebenaran mencabik-cabik kebahagiaan.
Dua puluhku berlalu begitu saja aku bahkan tak peduli.
Sekarang baru terasa, jujur itu memang pahit. Tapi setidaknya lebih baik tahu sekarang dari pada harus menunggu belasan tahun lagi.
Aku serahkan padamu, Raja.
Allah Maha Adil.
"yang melapangkan orang lain, dilapangkan pula ia. Yang menyenangkan orang lain, disenangkan pula ia. Yang mendustai orang lain, mungkin ia didustai juga. Yang menyakiti orang lain, mungkin disakiti juga."
"Apa yang kau tuai sesuai dengan yang kau tanam dan pelihara....."
0 komentar