Malam sudah menua. Sebentar lagi pagi yg akan menyapa. Kalau kemarin karena hujan deras aku terbangun di antara jiwa yg masih melanglang buana di negeri antah berantah, malam ini secuplik lagi mimpi tentangmu.
Pun dengan moment setelah terjaganya aku kemarin, itu sama. Agaknya kepalaku perlu dibenturkan saja. Pasalnya, ini menghambatku untuk berlalu. Kalau kau masih saja seperti datang dan pergi dari imaji. Kadang ada berkepanjangan dan kadang hilang ditelan rutinitas tak berbatas.
Ps:
Di mimpiku,
Ibumu baik sekali kepadaku. Padahal settingnya adalah aku sama sekali belum pernah bertemu dengannya.
Di mimpiku,
Kain yg rasanya dirimu, aku kenakan d kepalaku. Dan aku bisa berkata, "thanks, God! I use this veil .."
Di mimpiku,
Kau tak banyak bicara. Tapi rasanya aku mengerti tanpa ada kata apa-apa.
Sudahlah,
Ini harus berapa kali lagi.
0 komentar