Kehidupan sebagai makhluk sosial adalah sebab mengapa manusia begitu sulit untuk hidup sendiri tanpa kawan atau kawanan. Kawan bisa dengan siapa dan apa saja, tidak berbatas pada batasan dalam aneka wujud, usia, rupa, dan latar belakang. Kamu bisa mendapatkan kawan dari mana saja, belahan dunia manapun. Kemudian berinteraksi satu dan lain. Menukar informasi dan cerita. Sayangnya kadang kita lupa seberapa penting makna di balik sebuah kata kawan.
Kuantitas kawan yang banyak ternyata tidak juga menjamin arti sebuah kesenanganan dan kebahagiaan, apalagi jika ternyata kuantitas tersebut tidak terjamah secara nyata melainkan hanya fiksi belaka. Hanya di layar saja. Bahkan lebih ironi ketika kita sadari bahwa kawan yang banyak tidak lebih dari daftar nama tanpa kita tahu siapa dia.
Lalu lingkaran menyempit, kuantitas terjaga begitupun dengan kualitas yang ada di dalamnya. Jenis perkawanan yang setidaknya tahu siapa dan dimana bertemu lalu bersama untuk waktu yang cukup lama. Tapi tidak menjamin juga, satu sama lain bisa saling percayakan semua rasa dan rahasia. Karena kembali, ternyata kita tidak cukup berani untuk berbagi atau membiarkan orang lain tahu siapa kita sebenarnya.
Pada akhirnya tinggalah si Kesepian dan Sendiri. Ramai dan berkelakar banyak hal di luar tapi entah mau di kata apa di dalamnya.
Jakarta, 11 November 2015.
Kuantitas kawan yang banyak ternyata tidak juga menjamin arti sebuah kesenanganan dan kebahagiaan, apalagi jika ternyata kuantitas tersebut tidak terjamah secara nyata melainkan hanya fiksi belaka. Hanya di layar saja. Bahkan lebih ironi ketika kita sadari bahwa kawan yang banyak tidak lebih dari daftar nama tanpa kita tahu siapa dia.
Lalu lingkaran menyempit, kuantitas terjaga begitupun dengan kualitas yang ada di dalamnya. Jenis perkawanan yang setidaknya tahu siapa dan dimana bertemu lalu bersama untuk waktu yang cukup lama. Tapi tidak menjamin juga, satu sama lain bisa saling percayakan semua rasa dan rahasia. Karena kembali, ternyata kita tidak cukup berani untuk berbagi atau membiarkan orang lain tahu siapa kita sebenarnya.
Pada akhirnya tinggalah si Kesepian dan Sendiri. Ramai dan berkelakar banyak hal di luar tapi entah mau di kata apa di dalamnya.
Jakarta, 11 November 2015.
0 komentar