Seperti kata sahabatku, cara memberi tahu aku tentang sesuatu perlu penekanan lebih. Terlalu frontal tidak apa, katanya aku akan justru berpikir dengan itu dan bisa mencerna informasi lalu menghasilkan intruksi apa kepada otak untuk bagaimana. Padahal aku bisa juga menangis.
Seperti kata ibuku, hatiku sudah kuat seperti baja. Kalau aku saja bisa membuat ibuku stabil, masa aku tidak bisa menstabilkan diriku sendiri. Padahal aku bisa juga terguncang hebat.
Seperti kata diriku sendiri, ketika tahun terberat bisa dilalui pada masa dulu, kenapa masalah seperti ini harus membuat kapalku karam. Aku tetap bisa berlayar tanpa harus takut sendirian. Karena di depan sana ada lautan luas yang barang kali ada banyak cerita baru untuk ku nanti.
Mungkin.
Mungkin sekali lagi Tuhan berusaha menyapaku lebih personal.
0 komentar