kesenangan membaca semua buku yang ditemui ternyata tidak membuatku jago dalam menuturkannya kembali atau sekedar membuat cerita sederhanaku sendiri. aku terlalu terlalu larut dalam setiap penokohan orang lain, setiran orang atas diriku, dan kehendak serta kepuasan mereka. aku seperti gelas yang terus diisi dengan air tapi tidak melepaskan dahaga siapapun. karena mereka tumpah ke tanah, bukan ke mulut lalu jatuh ke kerongkongan. menyegarkan. melegakan. tidak begitu.

padahal aku ingin hidup bersamamu. bersama mimpi-mimpi kecil kita. saat aku dan kamu sama-sama yakin bahwa aku memang bisa menulis lebih dari apa yang aku baca selama ini. tapi tidak. tidak begitu.