Belakangan kerap kali setiap akan pergi keluar dari kota ini, merasa harus ada tulisan yang diselesaikan lalu di-publish. Bukan semata-mata karena kesempatan yg juga ada, tapi terlebih karena merasa terdorong untuk melakukan itu untuk satu tujuan yang entah apa saya juga tidak tahu.
Mungkin sebagai pengingat sebelum pergi jauh lalu kembali atau mungkin tidak kembali. Atau sebagai pelepas dahaga akan aksara yang ternyata justru terpuaskan ketika waktu mepet menjelang tidak lagi santai duduk-duduk di belakang meja.
Pergi untuk kembali.
Itu keinginan yang sadar atau tidak ada di setiap perjalanan. Tidak ada yang sebenar-benarnya ingin pergi begitu saja tanpa ingin tahu lagi apa rasanya pulang dan memeluk bayang, menghirup aroma, merasa dingin tembok rumah.
Semua (mungkin) ingin pulang lagi. Setelah pergi.
Mungkin sebagai pengingat sebelum pergi jauh lalu kembali atau mungkin tidak kembali. Atau sebagai pelepas dahaga akan aksara yang ternyata justru terpuaskan ketika waktu mepet menjelang tidak lagi santai duduk-duduk di belakang meja.
Pergi untuk kembali.
Itu keinginan yang sadar atau tidak ada di setiap perjalanan. Tidak ada yang sebenar-benarnya ingin pergi begitu saja tanpa ingin tahu lagi apa rasanya pulang dan memeluk bayang, menghirup aroma, merasa dingin tembok rumah.
Semua (mungkin) ingin pulang lagi. Setelah pergi.
Rumah di pinggir jalan. Saya ambil dari mobil ketika menuju Rumah. |
0 komentar