Whether it's traveling to place you've never been to before, discovering innovative ideas or taking a risk in business, you will find more excitement when you treat them as part of an adventure instead of a mere daily activities.
------------
Sudah berapa lama aku memutuskan untuk berkomitmen bersamamu? Tahun ini lima tahun sudah aku resmi selalu menjadi bagian darimu begitupun sebaliknya. Sesaat setelah kamu datang dengan wajahmu yang dulu padaku, ada yang lain datang persis menawarkan hal yang sama. Tapi takdir lebih suka kita bersama, semesta memberikan tanda alih-alih itu adalah sebagai penguat apa yang yang sudah aku putuskan. Memilihmu.
Aku bukan siapa-siapa saat itu, tanpa pengalaman apa-apa, bahkan tidak begitu kenal kau ini siapa dan apa sebenarnya. Desas-desus teman, sekilas informasi, dan satu kali mencari tahu dari balik dinding kaca di sekolah. Terlalu terbawa suasana ketika banyak teman juga tertarik padamu. Berharapa mereka akan menjadi salah satu bagian dalam dirimu. Aku tidak. Aku hanya menuruti saja ketika ada teman mengajakku untuk bertemu denganmu di awal perkenalan dan ternyata itu berlanjut sampai sejauh ini.
Lima tahun, lima bulan, dua puluh tiga hari, sepuluh jam, lima puluh empat menit. Terus bertambah sampai nanti mungkin jika kita memang berjodoh.
Setelah semua ini, akhirnya kemarin aku dapatkan pengakuanmu. Sebagai yang mungkin layak untuk diakui berada di sisimu, membawa kebaikan untukmu, dan bermanfaat untuk sesama atas adanya hubungan ini. Di balik itu semua jujur saja sebetulnya banyak hal yang aku dapatkan. Baik dan buruk (meski pada akhirnya aku akui sebagai sebuah kebaikan dalam bentuk lain), susah dan senang perlakukanmu padaku, memanjakan atau menuntut banyak hal. Hal-hal ajaib terjadi dalam hidupku setelah aku berada di sisimu untuk waktu yang tidak bisa kubilang singkat.
Aku masih ingat pertama kali sebelum kita akhirnya bisa menjadi bagian yang saling mengisi satu sama lain, berapa banyak rintangan pertanyaan yang harus dilewati, berapa banyak uji coba yang harus dilalui, berapa banyak tantangan menguras emosi yang harus aku selesaikan. Aku masih ingat itu semua. Aku bahkan masih ingat, ketika aku justru merasa diculik ke daerah antah berantah sebelum menemuimu, padahal itulah kamu, dengan wajah sederhanamu kala itu. Terlihat tertutup dari kebanyakan orang, tampak begitu minimalis dan pendiam. Aku masih ingat, dengan koper di tangan aku malu-malu memperhatikan setiap lekuk yang ada padamu. Memperhatikan detail secara seksama, berpikir dan berkata dalam hati, siapa dan apa kamu sebenarnya.
Setelah itu hari-hari kita seperti jet coaster. Naik dan turun, tidak jarang harus berputar dulu, meliuk, kadang cepat lalu melambat. Terus seperti itu sampai hari ini. Karenamu, aku tahu beberapa hal baru menarik di dunia ini. Musik Indie, buku-buku berbahasa asing dengan bahasan super complicated, selebaran design warna-warni, baju-baju designer nusantara, orang-orang di balik layar besar, tempat-tempat hangout baru, dan bahkan istilah paling weird selama hidupku. Karenamu juga, perkenalanku dengan banyak kepala terjadi, mengenal ratusan karakter berbeda sepanjang tahun kita bersama.
Kamu memang satu, tapi kamu membuat aku bisa kemana saja dan bertemu dengan apa saja yang banyak jumlahnya.
Sekarang, aku harus kembali sadar dan tahu diri siapa aku bagimu. Sekarang, aku harus kembali melangkah dan menyiapkan hati lebih lapang. Sebab aku tahu kamu juga inginkan aku melapangkan hati, membuka pikiran lebih lebar, melangkah jauh lebih panjang, dan membuktikan padamu bahwa aku layak untukmu. Kamu tidak sesederhana yang dulu. Kamu berubah menjadi lebih tangguh dari yang dulu sekaligus rapuh. Tapi aku rasa aku layak untuk pengakuan lain untuk setiap hasil terbaik yang sudah kuberikan padamu. Kudoakan, kamu selalu dilindungi Tuhan, diberikan rahmat agar selalu sehat dan membawaku turut serta di semua pencapaianmu :)
Karena aku bisa berikan lebih dari yang kamu minta,.
ps:
mengenang perjalanan bersamamu, seandainya dulu aku sudah punya fotomu.
:)
0 komentar