Selamat datang di liputan Jelajah Museum edisi #Jakarta!
Jalannya sebetulnya sudah beberapa bulan lalu, tapi baru rilis sekarang akhirnya. Thanks buat Galih yang berkatnya kita jadi juga jelajah museum. Jadi fotografer ala-ala bareng Agist demi tangung jawab ke orang yang udah endorse. Kesempatan kali ini ga apa-apa dua tempat dulu saja. Nanti next-nya akan ada lagi museum yang kita datangi ya. Ok. Foto di atas pembuka yaaaa. Pertanda bahwa hari itu memang sungguh cerah. Berlebihan bahkan.
Museum Taman Prasasti
Awalnya belum tahu sama sekali apa dan gimana museum ini. Ternyata pas sampai di dalamnya isinya makam! Well.. ternyata memang begitu adanya. Museum yang terletak di Jalan Tanah Abang No. 1, Jakarta Pusat ini adalah cagar budaya peninggalan masa koloial Belanda. Fungsi awalnya sebagai pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober seluas 5,5 ha dan dibangun tahun 1795 untuk menggantikan kuburan lain di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk, sekarang Museum Wayang, yang sudah penuh.
Pantas saja ya kalau isinya koleksi nisan-nisan dari masa dahulu kala. Tapi, berdasarkan sumber yang dibaca, luasnya museum ini kian menyusut karena perkembangan kota Jakarta. Sekarang luasnya hanya 1.3 ha saja lho!
Nah, dari semua isi di museum ini yang paling saya tahu ya cuma nisan dengan nama Soe Hok Gie. Itu lho aktivis muda di era-nya Pak Karno dan Pak Harto yang meninggalnya di Gunung Semeru.
Secara kenyamanan, kita bisa lihat-lihat prasasti dengan tenang sih karena memang cenderung sepi. Mungkin karena bentuknya pemakaman juga kali ya, jadi agak jarang dikunjungi. Waktu itu saya lihat-lihat sendiri tanpa Guide. Tapi, kalau mau ada petugas yang menemani untuk ditanya-tanya bisa kok. Biaya masuknya hanya Rp 5.000 saja.
Untuk hunting foto ala-ala, tempat ini juga cukup bagus. Explore angle dan beberapa prasasti sebagai foreground akan menghasilkan gambar yang bagus.
Nih, foto selfie kita abis muter-muter keringetan. |
Lanjut ke museum yang ke dua. Karena jaraknya tidak terlalu jauh. Kita jalan kaki sampai ke Museum Nasional sekalian menikmati Jakarta yang lengang! Daerah sini memang banyak pohon rindang dan jalan trotoarnya membuat nyaman pedestrian. Tembus-tembus di samping Museum Nasional Indonesia.
Akhirnya ke sini lagi! Terakhir waktu SD. Sungguh jeda waktu yang lama ya. Museum yang dikenal dengan nama lain Museum Gajah ini terletak di Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110. Seberangnya MONAS. Akses ke sini dengan transportasi umum juga mudah, pakai Trans Jakarta saja. Ada haltenya persis di depan Museum.
Seiring perkembangan jaman pengelolaan museum semakin canggih terutama khusus untuk museum ini. Kita juga bisa kunjungan virtual ternyata dari website-nya. Hehe sungguh norak saya baru tahu belakangan ini setelah ke sana.
Biaya masuk untuk dewasa Rp 5.000. Sepertinya angka itu jadi seragam deh untuk kawasan seperti museum gitu. Ah iya, foto hits ala anak Instagram juga jadi mandatori setiap kali kunjungan ke sana.
tetiba hujan deras setelah terik! |
Setelah senang sekaligus kelelahan dan kelaparan, saya, Agist dan Galih pulang ke rumah masing-masing. Bersiap lagi untuk hari esok yang isinya kerja dan kerja.