Perfect time.
But, can not achieve the aim.
Beautiful moon.
But, can not embrace the mood.
Too yellow.
Too mellow.
Too slow.
Where did we go?
aku melihatmu bagaimana mulai bicara melantur lalu diam terpekur.
aku melihatmu bagaimana mulai menarik guling dan merapatkan tubuh ke dinginnya dinding.
aku melihatmu bagaimana mulai menutup mata, sedikit tersenyum, dan kemudian hilang sampai pagi.
dan kita tertidur.
dan wajah kita terlampau dekat.
dan aku bisa mendengar suara detak jantung selain milikku sendiri.
aku tidak melindur.
kita memang dekat dan saling mendekap.
hingga malam sudah berganti kembali menjadi pagi.
from pinterest |
Dengan sifatnya air mampu menempati segala ruang sesuai bentuknya. Tidak perlu patah atau terpisah. Air akan melebar sesuai volumenya. Menyesuaikan rupa dan lingkungan sekitar. Air dengan pengelolaan terbaik akan menghasilkan kehidupan dan sebaliknya air yang dibiarkan begitu saja atau datang dengan kapasitas di luar batas akan menghancurkan dan sekaligus bisa meniadakan kehidupan.
Seperti filosofi kita punya rupa dalam nama. Ria akan membawamu dalam sebuah suka cita. Ria sekaligus bisa menghantarka duka tak berkesudahan menjadi lara. Perlakukan saja dia dengan bijaksana dan kasih akan datang dalam kamu punya semesta.
Seperti filosofi kita punya rupa dalam nama. Ria akan membawamu dalam sebuah suka cita. Ria sekaligus bisa menghantarka duka tak berkesudahan menjadi lara. Perlakukan saja dia dengan bijaksana dan kasih akan datang dalam kamu punya semesta.
Sedangkal pemikiran aku tentang bagaimana baiknya membina keluarga. Hanya cukup landasan cinta tanpa ada agama di dalamnya atau pengetahuan bersamanya. It's nothing.
Bicara tentang setia, maka kamu tak bisa sembarang ucap aku mengejar dia lalu meninggalkanmu dalam luka.
Bicara tentang setia, maka aku tak bisa asal bersimpul kamu bodoh lalu berlalu begitu saja.
Bukan seperti itu.
Lalu mari kita balik semua perandaian, semua kejadian, semua kenyataan yg tidak sesederhana sebuah kata itu.
Setia.