Mengeja
Menghapus
Mengeja lagi
Kembali menghapus
Begitu seterusnya tanpa jeda
Berapa lama
Entah, sudah kali keberapa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Menggantung di langit lidah
Kata tertahan kemudian tertelan
Apa saja yg perlu kita ingat
Apa saja yang perlu kita buang
.
.
Meraba cermin
Hanya ada kamu di sana
Atau aku sesekali melongok dari balik punggung
Menyamarkan rupa dalam cahaya
Atau ikut bersama bayang dalam jelaga
Dan kemudian pergi kemana
.
.
.
Jangan tanya aku dengan hal-hal yang tidak kutahu jawabannya
Oh!
Atau mungkin aku hanya butuh waktu lebih banyak
Lalu semua akan terjawab
.
Sayang, waktu tidak memberi jeda untuk kita rehat barang sejenak.
Kamu lalai,
bersiaplah ucapkan good bye
Menghapus
Mengeja lagi
Kembali menghapus
Begitu seterusnya tanpa jeda
Berapa lama
Entah, sudah kali keberapa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Menggantung di langit lidah
Kata tertahan kemudian tertelan
Apa saja yg perlu kita ingat
Apa saja yang perlu kita buang
.
.
Meraba cermin
Hanya ada kamu di sana
Atau aku sesekali melongok dari balik punggung
Menyamarkan rupa dalam cahaya
Atau ikut bersama bayang dalam jelaga
Dan kemudian pergi kemana
.
.
.
Jangan tanya aku dengan hal-hal yang tidak kutahu jawabannya
Oh!
Atau mungkin aku hanya butuh waktu lebih banyak
Lalu semua akan terjawab
.
Sayang, waktu tidak memberi jeda untuk kita rehat barang sejenak.
Kamu lalai,
bersiaplah ucapkan good bye
Jakarta,
Tempat aku bangun dan tidur seringkali di luar rencana
0 komentar