DBS punya lagu baru pengiring episode-episode singkat cerita gemas tentang Daniel, Bella, Satya, dan sekarang tambahan Indira. Pas didengarkan kok ternyata enak yaa. Judulnya Love is Always You. Diawali dengan Bahasa Indonesia dan punya reff dengan paduan Bahasa Inggris. Cukup mudah untuk diterima langsung di telinga sebagai lagu yang pertama kali diputar. Kebetulan sekali sedang duduk di kamar Rendy, pasca menyelesaikan pertemuan virtual untuk urusan pekerjaan. Di kamar ini, ada jendela menghadap jalan di depan rumah. Tidak besar, tapi cukup untuk melihat keadaan di luar bagaimana. Bahkan sangat cukup jelas ketika ada cahaya matahari sore masuk lewat sela-sela teralisnya. Memantul indah di atas karpet sajadah.
Melongok sekilas ke jendela, tepat ketika angin sedang menderu. Pohon pisang dan pepaya bergoyang perlahan. Daunnya gemerisik menimbulkan suara, ajaibnya aku terpana begitu saja. Sederhana. Aku suka. Cukup lama terdiam dan tidak beranjak pada bingkai yang sama, menikmati setiap mereka tertiup angin, mendengarkan dan sekaligus ada yang terasa hangat di dalam dada. Ternyata ada juga yang sedang berdetak cukup tidak beraturan di sela senyap dan lagu.
Jantungku.
>,<
Oh iya, ini aku berikan kamu tautan untuk ikut menikmatinya bersamaku. Duduk bersamaku, menikmati segelas teh manis, dan kudapan ringan buatan mama. Tentu saja dengan sebuah pemandangan langit sore yang syahdu. Bersamamu, aku rindu.
:)
Kalau kebetulan sedang tersesat di antah berantah yang akan aku pikirkan pertama kali sepertinya adalah jalan pulang. Jalan yang akan membawaku ke tempat semula. Baru kemudian jalan lagi menuju tujuan yang sebelumnya sudah direncanakan. Atau bisa jadi, lewat jalan lain karena ketika pulang menemukan jalan yang lebih menyenangkan dan terlintas ide baru yang lebih mendebarkan. Jalan pulang menjadi sebuah titik balik ketika arah mulai buram dan makin terasa lebih menyesakkan.
Di setiap jalan pulangku, aku ingat pesanmu. Kamu memastikan bahwa kamu akan selalu ada di sana. Dengan segelas teh manis dan kudapan ubi kesukaanku. Seketika wajahmu terlihat, aku tahu aku sudah di rumah.
I will never forget the first day we started talking ❤️
Aku menghapal jalan baru. Berlubang dan banyak liku. Kadang kembali ke titik temu yang sama. Kadang bercabang dari yg sebelumnya. Berkali-kali. Setiap hari. Aku menghapal jalan baru.
Suatu hari ada kutemukan batu berukir. Sedikit retak tapi indah dipandang mata. Kuhentak sekali, tidak lantas terserak. Dia tetap di sana. Tetap berupa batu dengan sedikit retak.
Aku memasukkannya ke kantung lusuh milikku. Harapanku suatu saat pasti berguna. Untuk apa saja. Aku hanya percaya. Bercampur bersama ranting kayu, bersebelahan dengan biji randu.
Aku kembali menapaki jalan baru. Semakin jauh dari titik temu. Tapi aku bersama sebuah batu, ranting kayu, dan biji randu. Perkara perut mau diisi apa, masih selalu ada setangkup roti yang entah kenapa selalu jadi utuh lagi tiap kali aku makan.
Mungkin ini jawaban, aku hanya perlu terus berjalan.