Kalau kebetulan sedang tersesat di antah berantah yang akan aku pikirkan pertama kali sepertinya adalah jalan pulang. Jalan yang akan membawaku ke tempat semula. Baru kemudian jalan lagi menuju tujuan yang sebelumnya sudah direncanakan. Atau bisa jadi, lewat jalan lain karena ketika pulang menemukan jalan yang lebih menyenangkan dan terlintas ide baru yang lebih mendebarkan. Jalan pulang menjadi sebuah titik balik ketika arah mulai buram dan makin terasa lebih menyesakkan.
Di setiap jalan pulangku, aku ingat pesanmu. Kamu memastikan bahwa kamu akan selalu ada di sana. Dengan segelas teh manis dan kudapan ubi kesukaanku. Seketika wajahmu terlihat, aku tahu aku sudah di rumah.
0 komentar