Satu tahun bersama. Terselip duka itupun bukan karena kita. Perihal ditinggal mama. Kami saling menguatkan, kali itu pertama kali aku melihat dia menangis tergugu. Sama denganku. Kepala kami mengadu. Berdiam dalam tangis yang pilu. Barangkali jika saat itu kami belum bersama, aku meluapkan segala entah kepada apa dan siapa. Ingatkah aku pada-Nya?
Satu tahun bersama. Agustus 2021. Ternyata minim detail aku bercerita. Tidak seperti biasa di momen sebelumnya. Seperti kami punya hidup lebih layak untuk dicermati dan dinikmati langsung ketimbang menuliskannya dalam diari atau buku cerita. Tidak terhitung sukanya. Puji syukur sekali pada-Nya.
...dan semoga untuk sebuah pengantar yang tidak panjang lebar ini, kami selalu terjaga keutuhan dan kebahagiannya :) meski tidak selamanya di dunia tapi semoga kami juga bersama di masa depan nanti di hadapan-Nya.